Selasa, 10 Juli 2012

Garut Tak Masuk Tujuan Wisata Internasional. Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kab. Garut, Yatie Rohayatie merasa prihatin melihat seluruh objek wisata andalan Garut, belum masuk ke dalam daftar daerah paket wisata tiap negara. Diapun menghendaki agar Garut bisa menjadi daerah tujuan yang ditawarkan setiap paket wisata internasional.

Diakuinya, hingga sejauh ini banyak wisatawan yang datang ke Garut. Akan tetapi, mereka hanya singgah dan tidak sepenuhnya menghabiskan waktu di Garut. Oleh karena itu, Kadisbudpar berkeinginan agar Garut menjadi tujuan utama wisatawan. 

"Saya akui, selama ini masih banyak para wisatawan mancanegara yang datang ke Garut. Namun, mereka hanya singgah sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya seperti Pangandaran. Oleh karena itu, saya berharap agar ke depannya Garut menjadi tujuan wisata utama," terang Yati, saat menerima 183 agen travel mancanegara di Pendopo Kab. Garut, Kamis (3/5/2012). 

Kedatangan 183 agen travel itu sendiri dilakukan dalam rangkaian acara Jawa Barat Travel Exchange (JTX). Kadisbudpar berharap, para agen tersebut dapat memasukan objek wisata Garut ke dalam paket travel wisata di negara mereka masing-masing. 

Menurut Koordinator Tour Guide JTX, Sahidin Anggasuraparaja, kehadiran agen travel yang berasal dari sejumlah negara Asia, Eropa, dan Uni Emirat Arab itu bertujuan untuk mempromosikan sektor kepariwisataan di Jawa Barat, khususnya Garut ke dunia internasional. Di Kab. Garut, para peserta JTX ke-14 ini berkesempatan mengunjungi sejumlah tempat wisata belanja, objek wisata Cipanas, sektor kuliner khas Garut, serta produksi kulit Sukaregang. Apalagi, para peserta yang lebih didominasi warga negara ASEAN ini lebih senang berbelanja.

"Kebiasaan setiap negara berbeda-beda. Orang Asia lebih senang berbelanja, sedangkan warga neraga Eropa lebih menyukai wisata alam. Makanya, waktu kunjungan JTX beberapa waktu lalu kami ajak ke Gunung Papandayan, Kampung Naga, Situ Cangkuang, dan sejumlah objek wisata alam lainnya," urai Sahidin.

0 comments: