Kampung Adat Sirna Resmi |
Kampung Adat Sirna Resmi. Secara geografis, Desa Sirnaresmi terletak di 6° 48' 54" BT dan 106° 33' 3" LS. Secara administrasi, Desa Sirnaresmi termasuk dalam Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Batas-batas administrasi Desa Sirnaresmi adalah:
- Sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Lebak .
- Sebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Kelapa Nunggal
- Sebelah selatan dan barat, berbatasan dengan Desa Cicadas
Kampung Sirnaresmi merupakan salah satu dari tujuh kampung yang ada di Desa Sirnaresmi. Batas-batas Kampung Sirnaresmi adalah :
- Sebelah utara, berbatasan dengan Sungai Cibareno
- Sebelah selatan, berbatasan dengan Kampung Cibongbong
- Sebelah timur, berbatasan dengan Kampung Cikaret
- Sebelah barat, berbatasan dengan Desa Cicadas
Suhu udara di wilayah desa berada pada kisaran 21-28°C dengan curah hujan antara 2120-3250 mm/lahun serta kelembaban udara 84%.
Desa Sirnaresmi berada pada ketinggian yang bervariasi antara 300-600 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan bentuk permukaan bumi yang berbukit dan bergunung-gunung serta memiliki kemiringan lereng berkisar antara 25-45%.
Jarak Desa Sirnaresmi dari Kecamatan Cisolok adalah 23 km, seperti yang diungkapkan pada Tabel 2. Sedangkan untuk menuju Desa Sirnaresmi pertama-tama ditempuh dengan bis melalui jalan lintas Bogor-PelabuhanRatu dengan waktu tempuh ± 4 jam.
Desa Sirnaresmi memiliki 4 mata air, yaitu mata air Cipanengah, Cisodong, Cidongkap, dan Cisolok. Sedangkan sungainya terdiri dari sungai Cidongkap, Cipanengah, Cisodong, dan Cibareno.
Kampung Adat Sirna Resmi |
Sebagian besar warga Desa Sirnaresmi bekerja sebagai buruh tani di sawah atau di ladang. Di antara mereka ada juga yang mempunyai pekerjaan sampingan seperti pengrajin, penyadap nira, pengukir bedog (golok), dan pandai besi. Barang-barang kerajinan yang dibuat seperti anyarn-anyaman 'tangok' ayakan, bakul, keranjang, pengki (penyerok sampah), koli (tempat buah-buahan), bubu (untuk menangkap ikan), hihid (kipas), kaneron (tas untuk membawa nasi dari bambu), dan tolok (wadah heucak).• Bagi penyadap, nira dibuat gula aren dan gula semut. Sedangkan panday besi biasanya membuat cangkul, golok, parang, dan baliung.
Sumber : Andya Ayu Ningrat Mahasiswa S1 IPB
0 comments:
Posting Komentar